Seorang
fotografer dalam dunia fotografi juga tak lepas dari kesalahan. Namun
jika kesalahan teknis fotografi ini setiap kali memotret terjadi, maka
dia harus giat lagi belajar memotret. Berikut ini berbagai kesalahan
yang sering dilakukan dan dialami oleh para fotografer pemula dan amatir
(berdasarkan survey).
1. Baterai Habis
Kesalahan
tertinggi pada pemakai kamera digital baik kamera saku maupun yang DSLR,
yaitu sampai 35,20%, adalah seringnya baterai habis. Kamera digital
memang hanya bekerja kalau ada baterai di dalamnya. Maka, kamera digital
yang laris umumnya punya baterai yang awet, minimal bisa untuk 500 kali
pemotretan. Kesalahan ini biasanya disebabkan beberapa hal, yaitu (1)
persiapan yang kurang matang, sehingga lupa mengisi penuh baterai
sebelum digunakan; (2) seringnya fotografer melihat hasil foto di LCD
setiap kali usai jepret karena kurang yakin akan hasilnya; (3) karena
lupa tidak mematikan power kamera usai pemakaian, atau langsung
dimasukkan dalam tas kamera.
2. Gambar Blur akibat Kamera Goyang
Kesalahan
pemula gambar blur akibat kamera goyang saat digunakan mencapai 29,30%.
Goyang pada kamera alias camera shake memang kesalahan pemakai. Namun,
kamera yang baik akan meminimalkan hal ini dengan bentuknya yang
ergonomis dan shutter speed yang lebih tinggi. Saat ini, kamera maupun
lensa juga telah dilengkapi fasilitas VR (vibration reduction) untuk
Nikon atau IS (image stabilizer) untuk Canon. Fungsinya adalah untuk
mengurangi gambar blur diatas, jadi jika ingin beli kamera, pilihlah
yang ada fasilitas ini.
3. Gambar Blur akibat Objek Foto Bergerak
Kesalahan
ini sering dilakukan hingga nilainya mencapai 22,70%. Kesalahan ini
adalah akibat pemakai salah memperkirakan kecepatan obyek foto dengan
shutter speednya.
4. Time Lag
Kesalahan ini terjadi
karena terlambatnya memotret adegan akibat kelambatan kamera bereaksi
atau bisa juga tidak pekanya sang fotografer. Time lag, yaitu jeda
antara saat shutter ditekan dan saat kamera bereaksi.
5. Salah Fokus (Miss Focus)
Kesalahan
ini persentasenya 16,80%. Kesalahan ini umumnya menyangkut focusing pit
alias fokus lari ke bidang nun jauh di sana. Atau, bisa juga
dikarenakan auto focus di kamera tidak di lock, sehingga ketika memotret
focusnya berubah ke obyek yang lain. Hal ini bisa diakali dengan
memperkecil aperture dengan angka lebih besar agar sudut fokusnya lebih
lebar.
6. Underexposur (UE) atau Foto Gelap
Kesalahan
ini juga sering dilakukan oleh fotografer yaitu, foto terlalu gelap
(19,30%). Kejadian ini dikarenakan kurangnya perkiraan fotografer dengan
kondisi lighting disekeliling obyek yang akan di foto. Tips mudahnya
untuk mengurangi kejadian ini, sang fotografer harus menyalakan lampu
flash, baik yang di body camera atau flash eksternal.
7. Memori Penuh
Walaupun
sepertinya lucu, rupanya kejadian ini cukup sering dialami oleh
fotografer, yaitu memori (kartu CF= compact flash/SD= secure digital)
penuh (16,50%). Secara tidak sengaja, ini juga sering terjadi. Sehingga,
setiap akan memotret, ketika dirumah cek terlebih dahulu memory card
yang Anda gunakan. Jika penuh, copy-lah terlebih dahulu di harddisk
komputer Anda.
8. Overexposure (OE) atau Foto Terlalu Terang
Kesalahan
ini juga sering terjadi, yaitu foto terlalu terang (12,20%). Hal ini
diakibatkan oleh terlalu banyaknya cahaya yang mengenai obyek yang kita
foto. Namun, terkadang, beberapa fotografer sangat suka memainkan OE ini
dalam karyanya. Tapi, untuk obyek tertentu, foto OE ini juga tidak
tepat.
9. Salah WB (White Balance)
Salah white
balance sering dilakukan (6,8%). Akibat dari salah WB ini adalah warna
yang kurang tepat atas obyek yang kita foto. Kadang terlalu kuning,
terlalu biru, kemerahan, dll. Tipsnya agar tidak terjadi adalah dengan
menempatkan WB pada Auto (A) saja.
10. Salah Penyetelan Ukuran Foto (Pixel)
Salah
penyetelan piksel (10%) ini akan berakibat fatal apabila ketika kita
membutuhkan foto dengan ukuran besar. Sebagai contoh, yang seharusnya
foto kita gunakan untuk cetak besar, misalkan 24R, jika foto hanya
ukuran S (small = +2000 pixel), maka jika di cetak akan pecah atau
noise. Nah, sangat aman jika kita men-setting kamera kita dengan ukuran L
(large) dengan model Fine atau RAW.
11. Salah Kecepatan Rana (Shutter Speed)
Salah
kecepatan rana (5,4%), bisa berakibat pada obyek yang blur, shake, atau
gelap. Settingan yang paling mudah adalah pilih model full Auto pada
kamera Anda, atau (A/P) Aperture priority sehingga kecepatan
menyesuaikan dengan cukup baik.
12. Salah ISO
Salah ISO
(International Organisation for Standardization) sekitar 3,7%.
Akibatnya adalah foto akan noise atau bintik-bintik, akan gelap, dan
kualitasnya kurang sempurna. Pada kamera tertentu, memiliki kualitas
yang masih bagus apabila ISO-nya masih di bawah angka tertentu (400,
800, 1000 dll). Oleh karena itu, jelilah melihat kondisi foto yang akan
kita potret.
Minggu, 01 Maret 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar